Peringatan Hari Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 H
Pekalongan – Segenap dewan guru, staf, dan siswa/i pada hari Rabu (3/4/19) menggelar kegiatan dalam rangka memperingati Hari Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 H. Kegiatan dipusatkan di halaman _.
![](http://yayasan-gondang.com/wp-content/uploads/2019/04/DSC_0045-1024x768.jpg)
Dengan beralaskan terpal seluruh siswa dan siswi didampingi guru dan wali kelas masing-masing mengikuti seluruh rangkaian acara yang menghadirkan oleh _ selaku pemberi Tausiyah.
Acara peringatan diawali dengan laporan panitia, oleh pak sutrisno kepala smp Nusantara sebagai ketua panitia. Hal yang dibahas oleh beliau antara lain adalah pembacaan hasil bacaan istighfar se yayasan gondang, dengan total 35juta bacaan istighfar
![](http://yayasan-gondang.com/wp-content/uploads/2019/04/DSC_0053-1024x576.jpg)
Sambutan selanjutnya oleh bapak H.A.NADJIB SYAMSUDDIN, BA sebagai ketua yayasan gondang. Menurut beliau, “Yayasan gondang karakter Islamnya benar-benar diterapkan hal ini dapat dilihat dari dilaksanakannya bacaan istighfar saat bulan rajab ini, tiap senin ada senin beramal, dan orang yg selalu memperbanyak istighfar maka Allah akan memberikan jalan keluar saat ada kesempitan dan kesusahan.
![](http://yayasan-gondang.com/wp-content/uploads/2019/04/DSC_0059-1024x768.jpg)
Sebagai acara inti yaitu tausiyah yang disampaikan oleh Drs kyai haji sam’ani sahroni. Beliau bertausiah tentang peristiwa isra’ mi’raj.
Isra Mi’raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam isra, Nabi Muhammad.SAW diberangkatkan oleh Allah SWT dari masjidil haram sampai masjidil Aqsa. Sedangkan Mi’raj adalah peristiwa dinaikannya Nabi Muhammad SAW sampai ke Sidratul muntaha
kemudian di perjalanan Baginda bertemu Nabi-nabi pada setiap langit sampai langit ketujuh. yaitu dengan:
- Nabi Adam A.S di langit pertama
- Nabi Isa A.S dan Nabi Yahya AS di lagit kedua
- Nabi Yusuf A.S di lagit ketiga
- Nabi Idris A.S di lagit keempat
- Nabi Harun A.S di langit kelima
- Nabi Musa A.S di lagit keenam
- Nabi Ibrahim A.S di langit ketujuh
Kemudian Rasulullah S.A.W naik ke Sidratul Muntaha untuk bertemu dengan Allah SWT, di sana Allah S.W.T memerintah umat Nabi Muhammad S.A.W untuk melaksanakan Sholat fardhu sebanyak 50 waktu setiap hari.
Baginda Rasulullah S.A.W kaget dengan perintah itu, tentunya dengan banyak pertimbangan, yang paling utama adalah karena Baginda sangat sayang kepada umantnya, beliau memintan keringanan yang banyak kepada Allah S.W.T, sampai akhirnya Allah S.W.T menerima permintaan Baginda Nabi kemudian sholat fardhu hanya menjadi 5 waktu saja, yaitu:
- Subuh
- Zuhur
- Ashar
- Magrib
- Isya
Dipenghujung acara, ditutup dengan doa