4 Poin Utama Merdeka Belajar, oleh H. A. Nadjib Syamsuddin
WONOPRINGGO – Ketua Umum Yayasan Gondang ingatkan pada pembinaan bulanan tentang hakikat merdeka belajar dan juga memulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu sebelum menuju hal-hal besar, Ahad (11/12/2022).
Pembinaan yang dilaksanakan dari tanggal 4 hingga 11 Desember ini melibatkan guru maupun karyawan setiap unit di Yayasan Gondang dan langsung disampaikan oleh Ketua Umum, hal ini sebagai bentuk silaturrakhim dan berbagi informasi serta pengawasan kinerja selama sebulan.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum KH. Nadjib Samsuddin, mengingatkan akan empat point. Pertama,mengenai hakikat merdeka belajar. Merdeka Belajar merupakan konsep pendidikan yang menyatukan dan mengkorelasikan antara pendidikan karakter, intelektual, serta perkembangan teknologi, sehingga nantinya akan mampu menghasilkan kualitas SDM yang mumpuni dan sesuai dengan konteks perkembangan zaman. Sehingga antara karakter dan kemampuan kompetensi bisa cocok.
Kedua, beliau berpesan mengenai mencintai dunia secara berlebihan dapat memicu kesengsaraan serta kesibukan yang tiada berujung. Mencintai dunia kerap membuat seseorang menjadi lupa akan kodratnya sebagai seorang hamba. Nabi Muhammad SAW pernah berpesan sebagaimana yang ditegaskan dalam hadis riwayat Ahmad, Artinya: “Wahai anak Adam, luangkanlah waktumu untuk beribadah kepadaKu, maka niscaya akan Aku penuhi dadamu dengan kecukupan serta Aku tutup kefakiranmu. Jika engkau tak melakukannya, maka akan kupenuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan tak akan Aku tutup kefakiranmu”.
Ketiga, Setiap orang harus sadar. Bahwa tidak pernah ada aktivitas besar yang tidak diawali dari aktivitas kecil. Sejatinya setiap melakukan aktivitas apapun maka dituntaskan berawal dari aktivitas kecil terlebih dahulu. Jika kita sukses melakukan aktivitas kecil pasti akan sukses pada aktivitas besar.
Allah Swt juga maha tahu terhadap semua aktivitas yang kita lakukan. Aktivitas adalah pilihan hidup yang harus dituntaskan dengan sebaik-baiknya oleh kita. Hal itu ibarat ujian, jika lulus dalam menuntaskan suatu aktivitas akan naik level ke tingkat yang lebih tinggi. Setiap manusia tinggal mengikhtiarkan saja secara optimal.
Jika setiap aktivitas selesai dilaksanakan dengan baik artinya kita sudah amanah dan bertanggungjawab. Kelak apapun amanah dan tanggungjawab yang diberikan harus diselesaikan dengan baik.
Keempat, Pastinya di antara kita tentu sudah mengetahui terjemahan dari basmalah. Bahkan anak-anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak pun sudah banyak yang mengetahui terjemahan basmalah, yakni “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Namun, di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits fi Syarhi Lubbabil Hadits karya Syekh Muhammad bin Umar An-Nawawi Al-Bantani, beliau menerangkan bahwa kalimat bismillahirrahmanirrahim yang terdiri atas huruf ba’, sin, mim, Allah, Ar-Rahman, dan Ar-Rahim terdapat makna di baliknya.
Pertama, huruf ba’ mengandung arti baariul baraayaa, yakni pencipta manusia. Kedua, huruf sin mengandung arti sattarul khathaaya, yakni penutup kesalahan-kesalahan. Ketiga, huruf mim mengandung arti Al-Mannan bil ‘athaayaa, yakni Yang Maha dermawan/murah hati dengan pemberian-pemberian. Keempat, lafal Allah yang mengandung arti kaasyiful balaayaa, penyingkap kesusahan/musibah. Kelima, ar-rahman mengandung arti mu’thiyul ‘athaayaa, yakni Maha pemberi segala pemberian. Keenam, ar-rahiim mengandung arti ghaafirul khataayaa, yakni pengampun segala kesalahan.